Rohis Nurul Fata SMKN 1 Cianjur


Kisah Ibu dan Anak Sukses

November 24, 2018 Nurul Fatta 0 Comments




Siapapun pasti ingin sukses dan aku telah mendapatkannya. Kesuksesan yang kualami sekarang ialah hasil dari usahaku sendiri. Setiap hari ku habiskan waktu di tempat kerja, bahkan saat tanggal merah. Uang yang ku punya melimpah sampai aku memiliki lima mobil mewah. Aku begitu bahagia karena kesuksesan itu datang ketika aku masih muda. Harta banyak, rumah mewah, mobil keren, dan pakaian modis. Bagiku itu semua ialah surga dunia. Akan tetapi, ada satu hal yang membuat ganjil hatiku. Itu adalah wajah Ibu.
Setiap kali pulang larut malam, kulihat Ibu tertidur di atas sofa. Aku tak tega membangunkannya, dan hanya menyelimuti tubuhnya yang rapuh. Beberapa hari kemarin, aku belanja banyak sekali pakaian indah dan mewah. Aku juga membeli kalung dan gelang emas dengan harga melangit. Semua itu aku lakukan agar aku bisa melihat wajah bahagia Ibu.
Aku pulang lebih awal dari biasanya. Ibu tampak bahagia melihatku. Tanpa lama, aku berikan semua pakaian dan perhiasan yang tadi ku beli untuk Ibu. Ibu tersenyum sendu. Aku mulai berpikir, apakah Ibu tak menyukai apa yang ku beli? Ternyata Ibu menyukainya dan berterimakasih.
Ibu memelukku erat. Belum mencapai setengah menit, handphoneku berbunyi. Aku menerima panggilan dari pegawaiku mengenai proyek besar. Terpaksa aku harus pergi ke kantor. Ibu menatapku sendu, seolah ia tak rela aku pergi. Tatapannya sehari-hari memang sendu, tapi kali ini beda.
Malamnya aku pulang. Aku tak menemukan Ibu di sofa. Syukurlah, mungkin Ibu tidur di kamar. Tanpa sadar, aku melihat banyak perhiasan di sofa. Aku pikir, Ibu tak menyukai ini semua sampai aku menemukan sepucuk surat.

"Nak, biarku bayar waktumu.
Meski dengan sisa umurku.
Nak, hadirlah di sisiku.
Karena memelukmu ialah impianku."

Betapa terguncangnya hati ini ketika membaca pesan itu. Aku langsung lari menuju kamar Ibu. Namun yang kudapati ialah wajah Ibu yang terlelap untuk selamanya.


"KARENA UMUR IBUMU BELUM TENTU LEBIH PANJANG DARI WAKTU SIBUKMU."

Maka bersyukurlah ketika kau masih bisa melihat wajah ibumu saat ini, dan alangkah lebih baiknya kau melihat ke arah lain bahwa masih banyak orang yang kurang beruntung karena tidak bisa melihat ibunya sendiri bahkan sedari ia kecil. Perlakukanlah ibumu sebaik mungkin, hingga kelak tak terjadi penyesalan atas apa yang telah terjadi.

0 comments:

'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();